Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kampanye Prabowo di Yogyakarta Diwarnai kericuhan, Begini Kronologinya

Kampanye Prabowo di Yogyakarta Diwarnai kericuhan, Begini Kronologinya


Kampanye Prabowo di Yogyakarta Diwarnai kericuhan, Begini Kronologinya


Kunjungan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto di Yogyakarta sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan ini menyebabkan tiga orang pendukung Prabowo dari Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Khittah mengalami luka-luka karena lemparan batu.

Ketua DPW PPP Khittah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syukri Fadholi mengatakan kericuhan terjadi di beberapa titik di Yogyakarta diantaranya di Jalan Magelang dan di daerah Wirobrajan.

"Saya dapat laporan di Kuncen (Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogya), satu teman dari GPK kena lemparan batu retak tangannya. Di Jalan Magelang (tak jauh dari lokasi acara Prabowo) dua orang luka kena lemparan batu," ujar Syukri saat dihubungi, Rabu.

Syukri menerangkan kericuhan di Jalan Magelang yang lokasinya tak jauh dari Grand Pasific Hall tempat Prabowo menggelar acara diawali dari lemparan batu dan ketapel dari gerombolan tidak dikenal ke arah anggota GPK Khittah. Lemparan ini pun kemudian mendapat respon dan anggota GPK Khittah mengejar gerombolan yang melempar.

BACA JUGA : Mengharukan, Sebelum Meninggal Dunia, Prabowo Ingin Lihat Rakyat Indonesia Sejahtera



Pascakericuhan, Syukri pun meminta kepada anggota GPK Khittah untuk menahan diri, tidak terprovokasi maupun melakukan serangan balik. Ke depan, Syukri berharap agar peristiwa serupa tak lagi terulang.

"Saya harap ya jangan menganggu, jangan saling mencegah, melempar, supaya situasi Yogya dan bangsa pada umumnya aman, tertib. Kepada semua lapisan masyarakat, beda pendapat boleh tapi kewajiban kita semua mewujudkan Pemilu yang aman damai," urai Syukri.

Terkait penanganan kasus, Syukri mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Meskipun demikian Syukri pun membuka opsi damai kepada dua kelompok yang saling bergesekan hingga berujung ricuh.

"Kalau tetap proses hukum ya jalan dan saya harap polisi tegas dan adil. Tapi kalau ada perdamaian, ya damai. Yang penting ke depan jangan saling membalas dan peristiwa serupa tidak terulang lagi," pungkas Syukri.

sumber : merdeka.com