Suara Balon Yang Meletus Dapat Menyebabkan Gangguan Pendengaran Pada Anak Ataupun Orang Dewasa
Pesta penuh balon memang lekat dengan dunia anak-anak. Namun, ada baiknya menyiapkan penutup telinga bila datang ke pesta dengan konsep memecahkan balon.
Pasalnya, setelah dilakukan uji laboratorium, suara paling keras balon pecah dapat mencapai 168 desibel, 28 desibel lebih tinggi dari rekomendasi keselamatan 140 desibel, yang berarti bahkan satu paparan bisa dianggap tidak aman untuk pendengaran dan berpotensi merusak gendang telinga.
Bahkan, ketika sering terpapar suara balon pecah, kondisi itu dapat menyebabkan tuli, terutama pada anak-anak.
Sebenarnya tak hanya anak-anak, para peneliti dari University of Alabama mengatakan, remaja dan orang dewasa juga dapat terkena dampaknya. Mendengar 3 kali letusan balon, sudah dapat menyakiti pendengaran mereka dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran secara bertahap.
Profesor Bill Hodgetts mengatakan, bahwa ini bukan berarti Anda dan anak-anak tidak boleh bermain balon dan tidak bisa bersenang-senang. Hanya penting untuk menghindari bahaya yang mungkin muncul. Setiap suara keras memiliki dampak potensial seumur hidup.
Hodgetts menekankan, tim peneliti ingin orang-orang untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan kerusakan pendengaran yang akan terjadi seumur hidup, karena tidak ada alat bantu dengar yang sebaik telinga Anda saat ini.
Gemma Twitchen, audiolog senior di lembaga amal Action on Hearing Loss mengatakan, sementara anak-anak cinta balon, sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak tidak mengalami paparan kebisingan reguler di atas 85 desibel, karena ada peningkatan risiko rusaknya pendengaran.
Karena itu, kami merekomendasikan orangtua untuk meminimalkan risiko dengan cara menjaga balon jauh dari kepala dan telinga anak-anak jika ingin memecahkannya dan mencegah anak-anak memecahkan balon satu sama lain, walaupun untuk bersenang-senang.
Gemma berkata “Masih ada cara lain yang lebih aman untuk bersenang-senang dengan balon,”
Hodgetts mendesak orang-orang untuk mulai memandang gangguan pendengaran seserius kerusakan kulit akibat matahari.
"Gangguan pendengaran adalah salah satu masalah yang bahkan banyak orang tidak berpikir tentang hal itu. Namun setelah Anda atau anak Anda memilikinya, hal itu berdampak pada keseluruhan hidup.”
Pasalnya, setelah dilakukan uji laboratorium, suara paling keras balon pecah dapat mencapai 168 desibel, 28 desibel lebih tinggi dari rekomendasi keselamatan 140 desibel, yang berarti bahkan satu paparan bisa dianggap tidak aman untuk pendengaran dan berpotensi merusak gendang telinga.
Bahkan, ketika sering terpapar suara balon pecah, kondisi itu dapat menyebabkan tuli, terutama pada anak-anak.
Sebenarnya tak hanya anak-anak, para peneliti dari University of Alabama mengatakan, remaja dan orang dewasa juga dapat terkena dampaknya. Mendengar 3 kali letusan balon, sudah dapat menyakiti pendengaran mereka dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran secara bertahap.
Profesor Bill Hodgetts mengatakan, bahwa ini bukan berarti Anda dan anak-anak tidak boleh bermain balon dan tidak bisa bersenang-senang. Hanya penting untuk menghindari bahaya yang mungkin muncul. Setiap suara keras memiliki dampak potensial seumur hidup.
Hodgetts menekankan, tim peneliti ingin orang-orang untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan kerusakan pendengaran yang akan terjadi seumur hidup, karena tidak ada alat bantu dengar yang sebaik telinga Anda saat ini.
Gemma Twitchen, audiolog senior di lembaga amal Action on Hearing Loss mengatakan, sementara anak-anak cinta balon, sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak tidak mengalami paparan kebisingan reguler di atas 85 desibel, karena ada peningkatan risiko rusaknya pendengaran.
Karena itu, kami merekomendasikan orangtua untuk meminimalkan risiko dengan cara menjaga balon jauh dari kepala dan telinga anak-anak jika ingin memecahkannya dan mencegah anak-anak memecahkan balon satu sama lain, walaupun untuk bersenang-senang.
Gemma berkata “Masih ada cara lain yang lebih aman untuk bersenang-senang dengan balon,”
Hodgetts mendesak orang-orang untuk mulai memandang gangguan pendengaran seserius kerusakan kulit akibat matahari.
"Gangguan pendengaran adalah salah satu masalah yang bahkan banyak orang tidak berpikir tentang hal itu. Namun setelah Anda atau anak Anda memilikinya, hal itu berdampak pada keseluruhan hidup.”