Alasan Logis Kenapa Islam Mengharamkan Daging Babi
Babi adalah salah satu hewan yang dilarang dikonsumsi bagi umat muslim. Larangan ini memang bukan tak beralasan, pasalnya Allah SWT telah mewanti-wanti jauh-jauh hari agar tidak memakan makanan ini. Bahkan babi tergologn najis mughaladah atau najis berat.
Dan taukah anda, ternyata daging babi memiliki efek buruk bagi manusia. Salah satunya adalah bahaya jenis cacing pita yang terdapat pada babi. Mengkonsumsi daging babi dapat jadi perantara bagi cacing pita untuk bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Ketika cacing tersebut masuk dan hinggap dalam tubuh, ia akan berkembang biak disana dan akan mengambil semua sari makanan serta nutrisi yang masuk.
Dalam Surah Al Baqarah Ayat 173 disebutkan, "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
BACA JUGA : Wanita, Jangan Melakukan 4 Hal Berikut Ini, Atau Pasangan Anda Benar Benar Akan Meninggalkan Anda
Namun ternyata haramnya hewan ini tak hanya dijelaskan dalam ajaran agama Islam. Secara sains, babi memiliki kandungan tubuh yang berbeda dengan binatang lainnya.
Mengutip dari berbagai sumber. Daging babi dianggap sebagai salah satu jenis daging yang mengandung kolestrol paling banyak dan akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, jumlah asam lemak dalam daging ini tidak biasa jika dibandingkan dengan jenis makanan lain, sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Kandungan lain yang berbahaya yaitu daging babi mengandung cacing pita yang bisa tumbuh dengan panjang 2–3 meter. Pertumbuhan telur cacing pita dalam tubuh manusia dapat menyebabkan gila dan histeris jika cacing berada di sekitar otak. Cacing lain yang tumbuh dalam tubuh babi yaitu trichinosis yang tak dapat dibunuh meskipun dimasak.
Tumbuhnya cacing ini dalam tubuh manusia dapat menyebabkan kelumpuhan dan ruam kulit. Tak hanya cacing, babi juga membawa bibit penyakit seperti bakteri tuberkulosis (TBC) dan bakteri lain, virus cacar, serta parasit protozoa.